Jumat, 20 Mei 2011

Letak Sungsang (Presbo)

Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong di bagian bawah kavum uteri. Dikenal beberapa jenis letak sungsang yakni presentasi bokong, presentasi bokong kaki sempurna, presentasi bokong kaki tidak sempurna dan presentasi kaki. Letak sungsang mempunyai prevalensi 2-4%.
Angka kematian bayi pada persalinan letak sungsang lebih tinggi bila dibandingkan dengan letak kepala. Angka kematian prenatal dengan persalinan letak sungsang mempunyai prosentase 16,8-38,5% di Indonesia. Penyebab kematian perinatal yang terpenting ialah prematuritas dan penanganan persalinan yang kurang sempurna yang mengakibatkan hipoksia dan perdarahan dalam tengkorak.
Hipoksia terjadi akibat terjepitnya tali pusat antara kepala dan panggul pada waktu kepala memasuki rongga panggul serta akibat retraksi uterus yang dapat menyebabkan lepasnya plasenta sebelum kepala lahir. Bahaya asfiksia juga mengancam bayi yang kelahiran kepalanya lebih dari 8 menit setelah umbilicus dilahirkan. Pada ibu, persalinan dengan letak sungsang beresiko meningkatkan perdarahan dan trauma jalan lahir.
Penanganan pada persalinan dengan letak bokong harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan sesuai dengan protap yang berlaku. Bidan sebagai tenaga kesehatan utama dalam persalinan harus dapat melakukan asuhan pada ibu bersalin dengan metode bracht.

A.     Pengertian
Letak bayi dengan presentasi bokong (sungsang) dimana bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri sedangkan bokong merupakan bagian terbawah (didaerah pintu atas panggul/simfisis).

B.     Tipe-tipe presentase bokong
1.      Bokong murni (Frank Breech) : sendi panggul janin fleksi maksimal, sendi lutut janin ekstensi maksimal.
2.      Bokong sempurna (Complete Breech) : sendi panggul dan sendi lutut fleksi, tetapi kaki janin sejajar dengan bokong.
3.      Letak bokong kaki (Incomplete breech presentation) : salah satu atau keduan sendi panggul janin ekstensi sedangkan sendi lutut bisa fleksi atau ekstensi
C.     Diagnosa
Pergerakan anak teraba oleh si Ibu dibagian perut bawah, dibawah pusat dan Ibu sering merasa benda keras (kepala) mendesak tulang iga.
Pada palpasi akan teraba bagian keras, bundar dan melenting pada fundus uteri. Punggung anak dapat diraba pada salah satu sisi perut dan bagian-bagian kecil pada pihak yang berlawanan. Diatas simfisis, teraba bagian yang kurang bundar dan lunak.
Bunyi jantung terdengar pada punggung anak setinggi pusat. Jika pembuka sudah besar, pada pemeriksaan dalam, dapat teraba tiga tonjolan tulang, yaitu kedua tubera ossis ischii dan os sacrum, sedangkan os sacrum dapat dikenal sebagai tulang yang meruncing dengan deretan prosesus spinosus di tengah-tengah tulang tersebut.
Antara tiga tonjolan tulang tadi dapat di raba anus dan genitalia anak, tetapi jenis kelamin anak hanya dapat ditentukan jika edema tidak terlalu besar.
Bokong harus dibedakan dari muka karena pada letak muka jika caput succedaneum besar, muka dapat disangka bokong karena tulang pipi dapat menyurupai tubera ossis ischii, dagu menyerupai ujung os sacrum, sedangkan mulut disangka anus. Yang menentukan ialah bentuk os sacrum yang mempunyai deretan prosesus spinosus yang disebut krista sakralis media.

D.    Penyebab persentasi bokong
1.      Prematuritas karena bentuk rahim relative kurang lonjong, air ketuban masih banyak dan kepala anak relative besar.
2.      Hidramnion karena anak mudah bergerak.
3.      Placenta previa karena menghalangi turunnya kepala kedalam pintu atas panggul.
4.      Bentuk rahim yang abnormal seperti uterus bicornis.
5.      Panggul sempit.
6.      Kelainan bentuk kepala yaitu : Hidrosefalus dan anensefalus karena kepala kurang sesuai dengan bentuk pintu atas panggul.
E.     Menejemen persentasi bokong
1.      Evaluasi kemungkinan terjadi versi luar spontan.
2.      Knee chest position.
3.      Jika sampai usia 36 minggu presentasi bokong pertimbangkan versi luar.
4.      Persalinan vagina jika TBC kurang dari 3500 gr
5.      Seksio sesaria jika TBC lebih dari 3500 gr.

F.      Mekanisme Persalinan Spontan
Garis pangkal paha masuk serong kedalam pintu atas panggul. Pantat depan memutar kedepan setelah mengalami rintangan dari otot-otot dasar panggul. Dengan demikian dapat terjadi lateru fleksi badan untuk menyesuikan diri dengan lengkungan panggul. Pantat depan tampak lebih dahulu pada vulva dan dengan trokanter depan sebagai hipomoklion dan latero fleksi dari badan lahirlah pantan belakang pada pinggir depan perineum disusul dengan kelahiran pantat depan.
Setelah bokong lahir, terjadi putaran paksi luar agar punggung berputar sedikit kedepan sehingga bahu dapat masuk pintu atas panggul dalam ukuran serong dari pintu atas panggul. Setelah bahu turun, terjadilah putaran paksi dari bahu sampai ukuran bisakromial dalam ukuran muka belakang dari pintu bawah panggul. Oleh karena itu, punggung berputar lagi kesamping. Pada saat bahu akan lahir, kepala dalam keadaan fleksi masuk pintu atas panggul dalam ukurang melitang pintu atas panggul. Kepala ini mengadakan putaran paksi sedimikian rupa hingga kuduk terdapat dibawah simfisis dan dagu sebelah belakang. Berturut-turut lahir pada perineum seperti : dagu, mulut, hidung, dahi, dan belakang kepala.

G.    Prognosis
Bagi ibu pada presentasi bokong tak banyak berbeda dengan prognosis pada letak kepala, mungkin rupture perineum lebih sering terjadi. Sebaliknya, prognosis bagi anak dengan persentasi bokong lebih buruk terutama jika anaknya besar dan Ibunya seorang primigravida.
Kematian anak kurang lebih 14%. Jika kematian prematuritas dikurangi, kematian anak dengan letak sungsang tetap tiga kali lebih besar daripada kematian anak persentasi kepala.
Penyebab kematian anak pada letak sungsang :
1.      Setelah pusat lahir,kepala anak mulai masuk ke dalam rongga panggung sehingga tali pusat tertekan antara kepala dan rongga panggul. Diduga bahwa kepala harus lahir dalam 8 menit, sesudah tali pusat lahir supaya anak dapat lahir dengan selamat.
2.      Pada ltak sungsang dapat terjadi perdarahan otak karena kepala dilahirkan dengan cepat.
3.      Dapat terjadi kerusakan tulang belakang karena taikan badan anak.
4.      Pada persentasi bokong lebih sering terjadi tali pusat menumbung karena bagian depan anak kurang baik menutup bagian bawah rahim.
H.    Terapi
Yang paling penting ialah usaha untuk memperbaiki letak anak dalam kehamilan sebelum persalina terjadi dengan melakukan versi luar. Hendaknya versi luar sudah di coba pada bulan ke 7. Versi luar masih dapat diusahakan pada penderita inpartu dengan syarat sebagai berikut :
1.      Pembukaan kurang dari 3-4 cm.
2.      Ketuban masih utuh
3.      Bokong anak masih dapat dibebaskan
Versi luar tidak boleh dipaksakan karena factor-faktor seperti kelainan bentuk rahim atau tali pusat yang pendek. Jika dipaksakan, dapat terjadi kerusakan pada anak atau solusio placenta. Versi luar juga sering kali gagal bila placenta terletak di depan.
Persiapan teknik versi luar, yaitu :
1.      Kandung kencing harus kosong dulu
2.      Pasien di tidurkan terlentang
3.      Bunyi jantung anak di periksa dahulu (jika BJA buruk versi di batalkan).
4.      Kaki di bengkokkan pada lutut dan pangkal paha supaya dinding perut kendur.

Setelah versi luar berhasil, bunyi jantung anak di periksa lagi dan jika bunyi jantung anak buruk anak diputar lagi ke letak semula.
Kontra indikasi untuk versi luar yaitu :
1.      Tekanan darah yang tinggi karena mudah terjadi solusio placenta.
2.      Jika ada luka parut pada dinding rahim, seperti bekas seksio sesarea atau luka enukleasi mioma.
3.      Pada panggul sempit absolute.
4.      Pada kehamilan ganda.
5.      Pada hidramnion karena sukar dilakukan dan mudah berputar kembali.
6.      Pada hidrosevalus.
7.      Pada perdarahana antepartum karena mungkin menimbulkan perdarahan baru.
8.      Bunyi jantung anak yang buruk.
I.       Komplikasi yang mungkin timbul pada persalinan persentasi bokong
1.      Prolaps tali pusat
2.      Terperangkapnya kepala janin
3.      Kerusakan saraf permanen
4.      Trauma otak dan tulang tengkorak
5.      Trauma pleksus brachialis

J.      Faktor yang di hubungkan dengan presentasi bokong.
1.      Prematuritas
2.      Polihidramnion
3.      Oligohidramnion
4.      Janin besar
5.      Placenta previa
6.      Kelainan congenital janin
7.      Panggul sempit
8.      Kelainan uterus
9.      Mioma uteri
10.  Tumor pelvis yang mendesak rahim.




1 komentar: