Jumat, 20 Mei 2011

CA. CERVIK (Kanker Servik)

Pengertian
Kanker serviks atau kanker leher rahim (sering juga disebut kanker mulut rahim) merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak terjadi bagi kaum wanita. Setiap satu jam, satu wanita meninggal di Indonesia karena kanker serviks atau kanker leher rahim ini. Fakta menunjukkan bahwa jutaan wanita di dunia terinfeksi HPV, yang dianggap penyakit lewat hubungan seks yang paling umum di dunia.
Di Indonesia, setiap satu jam, satu wanita meninggal karena kanker serviks
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), infeksi ini merupakan faktor risiko utama kanker leher rahim. Setiap tahun, ratusan ribu kasus HPV terdiagnosis di dunia dan ribuan wanita meninggal karena kanker serviks, yang disebabkan oleh infeksi itu. Mengingat fakta yang mengerikan ini, maka berbagai tindakan pencegahan dan pengobatan telah dibuat untuk mengatasi kanker serviks atau kanker leher rahim.
Kanker serviks atau kanker leher rahim terjadi di bagian organ reproduksi seorang wanita. Leher rahim adalah bagian yang sempit di sebelah bawah antara vagina dan rahim seorang wanita. Di bagian inilah tempat terjadi dan tumbuhnya kanker serviks. Apa penyebab kanker serviks atau kanker leher rahim? Bagaimana cara pencegahannya? Serta bagaimana cara mengatasinya jika sudah terinfeksi HPV?


HPV
Kanker serviks disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) atau virus papiloma manusia. HPV menimbulkan kutil pada pria maupun wanita, termasuk kutil pada kelamin, yang disebut kondiloma akuminatum. Hanya beberapa saja dari ratusan varian HPV yang dapat menyebabkan kanker. Kanker serviks atau kanker leher rahim bisa terjadi jika terjadi infeksi yang tidak sembuh-sembuh untuk waktu lama. Sebaliknya, kebanyakan infeksi HPV akan hilang sendiri, teratasi oleh sistem kekebalan tubuh.

Penyebab dan Gejala Kanker Serviks
Kanker serviks menyerang daerah leher rahim atau serviks yang disebabkan infeksi virus HPV (human papillomavirus) yang tidak sembuh dalam waktu lama. Jika kekebalan tubuh berkurang, maka infeksi HPV akan mengganas dan bisa menyebabkan terjadinya kanker serviks. Gejalanya tidak terlalu kelihatan pada stadium dini, itulah sebabnya kanker serviks yang dimulai dari infeksi HPV dianggap sebagai "The Silent Killer".
Beberapa gejala bisa diamati meski tidak selalu menjadi petunjuk infeksi HPV. Keputihan atau mengeluarkan sedikit darah setelah melakukan hubungan intim adalah sedikit tanda gejala dari kanker ini. Selain itu, adanya cairan kekuningan yang berbau di area genital juga bisa menjadi petunjuk infeksi HPV. Virus ini dapat menular dari seorang penderita kepada orang lain dan menginfeksi orang tersebut. Penularannya dapat melalui kontak langsung dan karena hubungan seks.
Ketika terdapat virus ini pada tangan seseorang, lalu menyentuh daerah genital, virus ini akan berpindah dan dapat menginfeksi daerah serviks atau leher rahim Anda. Cara penularan lain adalah di closet pada WC umum yang sudah terkontaminasi virus ini. Seorang penderita kanker ini mungkin menggunakan closet, virus HPV yang terdapat pada penderita berpindah ke closet. Bila Anda menggunakannya tanpa membersihkannya, bisa saja virus kemudian berpindah ke daerah genital Anda.
Buruknya gaya hidup seseorang dapat menjadi penunjang meningkatnya jumlah penderita kanker ini. Kebiasaan merokok, kurang mengkonsumsi vitamin C, vitamin E dan asam folat dapat menjadi penyebabnya. Jika mengkonsumsi makanan bergizi akan membuat daya tahan tubuh meningkat dan dapat mengusir virus HPV.
Risiko menderita kanker serviks adalah wanita yang aktif berhubungan seks sejak usia sangat dini, yang sering berganti pasangan seks, atau yang berhubungan seks dengan pria yang suka berganti pasangan. Faktor penyebab lainnya adalah menggunakan pil KB dalam jangka waktu lama atau berasal dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit kanker.
Sering kali, pria yang tidak menunjukkan gejala terinfeksi HPV itulah yang menularkannya kepada pasangannya. Seorang pria yang melakukan hubungan seks dengan seorang wanita yang menderita kanker serviks, akan menjadi media pembawa virus ini. Selanjutnya, saat pria ini melakukan hubungan seks dengan istrinya, virus tadi dapat berpindah kepada istrinya dan menginfeksinya.

Deteksi Kanker Serviks
Bagaimana cara mendeteksi bahwa seorang wanita terinfeksi HPV yang menyebabkan kanker serviks? Gejala seseorang terinfeksi HPV memang tidak terlihat dan tidak mudah diamati. Cara paling mudah untuk mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim. Pemeriksaan ini saat ini populer dengan nama Pap smear atau Papanicolaou smear yang diambil dari nama dokter Yunani yang menemukan metode ini yaitu George N. Papanicolaou. Namun, ada juga berbagai metode lainnya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV dan kanker serviks seperti berikut:
  • IVA
IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks. Anda dapat melakukan di Puskesmas dengan harga relatif murah. Ini dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang mencurigakan, maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.
  • Pap smear
Metode tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks.
  •  Thin prep
Metode Thin prep lebih akurat dibanding Pap smear. Jika Pap smear hanya mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya akan jauh lebih akurat dan tepat.
  • Kolposkopi
Jika semua hasil tes pada metode sebelumnya menunjukkan adanya infeksi atau kejanggalan, prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat yang dilengkapi lensa pembesar untuk mengamati bagian yang terinfeksi. Tujuannya untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan yang tidak normal pada serviks atau leher rahim. Jika ada yang tidak normal, biopsi — pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh — dilakukan dan pengobatan untuk kanker serviks segera dimulai.

Mengobati Kanker Serviks
Jika terinfeksi HPV, jangan cemas, karena saat ini tersedia berbagai cara pengobatan yang dapat mengendalikan infeksi HPV. Beberapa pengobatan bertujuan mematikan sel-sel yang mengandung virus HPV. Cara lainnya adalah dengan menyingkirkan bagian yang rusak atau terinfeksi dengan pembedahan listrik, pembedahan laser, atau cryosurgery (membuang jaringan abnormal dengan pembekuan).
Jika kanker serviks sudah sampai ke stadium lanjut, maka akan dilakukan terapi kemoterapi. Pada beberapa kasus yang parah mungkin juga dilakukan histerektomi yaitu operasi pengangkatan rahim atau kandungan secara total. Tujuannya untuk membuang sel-sel kanker serviks yang sudah berkembang pada tubuh.
Namun, mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena itu, bagaimana cara mencegah terinfeksi HPV dan kanker serviks? Berikut ini beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker serviks.

Mencegah Kanker Serviks
Meski kanker serviks menakutkan, namun kita semua bisa mencegahnya. Anda dapat melakukan banyak tindakan pencegahan sebelum terinfeksi HPV dan akhirnya menderita kanker serviks. Beberapa cara praktis yang dapat Anda lakukan dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
  • Miliki pola makan sehat, yang kaya dengan sayuran, buah dan sereal untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Misalnya mengkonsumsi berbagai karotena, vitamin A, C, dan E, dan asam folat dapat mengurangi risiko terkena kanker leher rahim.
  • Hindari merokok. Banyak bukti menunjukkan penggunaan tembakau dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
  • Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda atau belasan tahun.
  • Hindari berhubungan seks selama masa haid terbukti efektif untuk mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker serviks.
  • Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.
  • Secara rutin menjalani tes Pap smear secara teratur. Saat ini tes Pap smear bahkan sudah bisa dilakukan di tingkat Puskesmas dengan harga terjangkau.
  • Alternatif tes Pap smear yaitu tes IVA dengan biaya yang lebih murah dari Pap smear. Tujuannya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV.
  • Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah terinfeksi HPV.
  • Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet. Ini dapat dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya untuk membersihkan organ intim wanita dari kotoran dan penyakit.

Hidup Sehat Tanpa Kanker Serviks
Kanker serviks bisa dicegah dan bisa diobati. Deteksi sejak dini dan rutin melakukan Pap smear akan memperkecil risiko terkena kanker serviks. Ubah gaya hidup Anda dan juga pola makan Anda agar terhindar dari penyakit yang membunuh banyak wanita di dunia ini. Dengan demikian, maka kesehatan serviks atau leher rahim lebih terjamin. Dengan penanganan yang tepat, kanker serviks bukanlah sesuat

















Resusitasi BBL (Bayi baru Lahir)


A.   Pengertian
Resusitasi adalah usaha untuk membantu bayi agar bisa bernafas secara spontanuntuk mempertahankan kelangsungan hidup bayi.

B.    Tujuan
Memberikan ventilasi yang adekuat, pemberian oksigen, dan curah jantung yang cukup, untuk menyalurkan oksigen ke otak, jantung dan alat vital lainnya,


      C.    Penilaian apakah resusitasi perlu dilakukan
          1.     Apakah air ketuban bersih dari mekonium
          2.    Apakah bayi bernafas atau menangis
          3.    Apakah tonus otot baik
          4.    Apakah warna kulit kemerahan
          5.    Apakah bayi cukup bulan
Jika salah dari 5 pertayaan tersebut jawabannya tidak maka perlu dilakukan resusitasi.


D.   Langkah Awal Resusitasi
1.     Selimuti bayi dengan kain kering dan hangat kecuali kepala, muka, dan dada sebelah atas.
2.    Letakkan punggung bayi pada alas yang bersih dan hangat.
3.    Posisikan bayi dengan sedikit tengadah untuk membuka jalan nafas.
4.    Beritahu kepada ibu dan keluarga yang menungguinya tentang apa yang akan dilakukan, dengar keluhan dan dengar respon dengan penuh perhatian setiap pertayaan dan kekawatiran.
5.    Beri dukungan emosional dan kuatkan keyakinan dengan selayaknya
6.    Bersihkan jalan nafas dengan menghisap mulut dulu baru hidung:
a.    Masukkan kateter sepanjang 5cm ke dalam mulut bayi dan hisap saat menarik kateter keluar
b.    Masukkan kateter sepanjang 3cm kedalam setiap lubang hidung dan hisap saat menarik kateter keluar.
c.    Jangan menghisap kateter terlalu dalam ditenggorokan karena akan mengakibatkan denyut jantung bayi menurun atau bahkan nafas bayi berhenti
d.    Bila terdapat darah atau mekonium didalam mulut atau hidung bayi lakukan secara khusus
7.    Keringkan Bayi sambil member rangsangan taktil
8.    Ganti baju bayi dengan kain yang bersih dan kering
9.    Amati bayi apakah bayi sudah menangis, apabila bayi masih tidak bernafas lakukan ventilasi.



A. VIDEO RESUSITASI BBL:

Gizi Untuk Ibu Nifas

Apa itu gizi?
Gizi adalah zat oleh yang diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya.
 
Kebutuhan gizi pada masa nifas terutama bila menyusui meningkat menjadi 25% karena berguna untuk memproduksi air susu yang cukup untuk bayi.

Bagaimanakah makanan yang seimbang itu?
-          porsi cukup dan teratur
-          tidak terlalu asin, pedas, atau berlemak.
-          tidak mengandung alkohol, nikotin, serta bahan pengawet atau pewarna.

Zat Gizi apa saja yang diperlukan oleh tubuh?
a.      Karbohidrat( sumber tenaga/energi)
b.      Untuk pembakaran tubuh, pembentukan jaringan baru dan untuk menghemat protein. Karbohidrat terkandung dalam: beras, jagung, tepung terigu, dan ubi.
c.       Lemak (sumber tenaga)
Zat lemak digunakan sebagai energi cadangan. Terkandung dalam: mentega dan keju (hewani) dan kelapa sawit, minyak sayur, dan margarine (nabati).
d.      Protein ( sumber pembangun)
Digunakan untuk pertumbuhan dan pengganti sel yang rusak atau mati. Protein dapat diperoleh dari protein hewani (ikan, udang, kepiting,kerang,daging,dll) dan protein nabati (tahu, tempe, kacang tanah, kacang merah)
d.   Mineral, Vitamin, dan Air (sumber pengatur dan pelindung)
Digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan pengatur kelancaran metabolisme tubuh.Zat-zat tersebut dapat di dapat di semua jenis sayuran dan buah-buahan segar.
Jenis-jenis Mineral Penting:
  1. Zat Kapur
Untuk pembentukan tulang, sumbernya:         keju, susu, kacang-kacangan  dan        sayuran hijau.
  1. Fosfor
      Dibutuhkan untuk pembentukan tulang           dan gigi anak, sumbernya: susu, keju dan daging.
  1. Zat Besi
      Tambahan zat besi sangat penting        dalam masa menyusui karena di          butuhkan untuk kenaikan sirkulasi       darah dan sel, serta penambahan sel    darah merah (HB).
  1. Yodium
      Sangat penting untuk mencegah           timbulnya kelemahan mental dan        kekerdilan fisik yang serius,       sumbernya: minyak ikan, ikan laut,     dan garam beryodium.
  1. Kalsium
      Ibu menyusui membutuhkan kalsium untuk pertumbuhan gigi anak,             sumbernya: susu dan keju.
Jenis-Jenis Vitamin:
  1. Vitamin A
      Untuk pertumbuhan sel, jaringan, gigi,  dan tulang, sumber: kuning telur, hati, mentega, sayuran berwarna hijau dan  buah berwarna kuning.
  1. Vitamin C
      Untuk pembentukan jaringan ikat dan  bahan semu jaringan ikat, sumber:  jeruk, melon, brokoli, jambu biji,magga dan sayuran.
  1. Vitamin D
      Untuk pertumbuhan, pembentukantulang dan gigi serta penyerapan kalsium dan fosfor, sumbernya: S      minyak ikan, susu, dan margarine.
  1. Vitamin K
      Untuk mencegah perdarahan agar pro-
      ses pembekuan darah normal. Sumber: kuning telur, hati, brokoli, asaparagus  dan bayam.
Bagaimanakah mengolah makanan sehat?
-     Pilih sayur,buah,daging yang segar.
-     Cuci tangan yang bersih sebelum dan  sesudah mengolah makanan.
-     Cuci bahan makanan sampai bersih.
-     Masak sayur sampai layu.
-     Olah makanan sampai matang.
-     Hindari pemakaian pewarna dan pengawet.
-     Jangan memakai minyak yang sudah   berkali-kali.
-     Perhatikan makanan dan komposisi zat  gizi makanan.
-     Simpan peralatan dapur dengan   kondisi aman dan bersih.

PERSALINAN DENGAN VACUM EKSTRASI


a.       Pengertian
Pertolongan persalinan kepala menggunakan vakum ekstrator dengan menggunakan kekuatan negative.
b.      Indikasi
1.       Ibu
·         Pre Eklamsi
·         Penyakit Jantung
·         Inersia Uteri Kala 2
·         Ibu lelah
·         Distocia kala 2
2.       Janin
·         Gawat Janin
3.       Kontra Indikasi
·         Bayi Preterm
·         Presentasi Muka
·         Presentasi Bokong
·         Letak Lintang
4.       Syarat
·         Pembukaan lengkap
·         Kepala masuk panggul
·         Tidak ada disporposi
·         Ketuban sudah pecah
5.       Peralatan
                                                                     i.            Partus Set
·         Bak Instrimen besar
·         Mangkok vacuum
·         Pengalas mangkok
·         Ekstrator (penarik) vacuum
·         Dua selang (panjang dan poendek)
·         Sarung tangan panjang
·         Kassa
·         Kom berisi bethadin
                                                                   ii.            Bengkok
                                                                  iii.            Sarung tangan pendek
                                                                 iv.            Alat perlindungan diri
                                                                   v.            Tabung Vacum dan pompanya
                                                                 vi.            Linen Ibu dan Bayi
                                                                vii.            Obat-obatan:Oksitosin, metergin, lidokain


Letak Sungsang (Presbo)

Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong di bagian bawah kavum uteri. Dikenal beberapa jenis letak sungsang yakni presentasi bokong, presentasi bokong kaki sempurna, presentasi bokong kaki tidak sempurna dan presentasi kaki. Letak sungsang mempunyai prevalensi 2-4%.
Angka kematian bayi pada persalinan letak sungsang lebih tinggi bila dibandingkan dengan letak kepala. Angka kematian prenatal dengan persalinan letak sungsang mempunyai prosentase 16,8-38,5% di Indonesia. Penyebab kematian perinatal yang terpenting ialah prematuritas dan penanganan persalinan yang kurang sempurna yang mengakibatkan hipoksia dan perdarahan dalam tengkorak.
Hipoksia terjadi akibat terjepitnya tali pusat antara kepala dan panggul pada waktu kepala memasuki rongga panggul serta akibat retraksi uterus yang dapat menyebabkan lepasnya plasenta sebelum kepala lahir. Bahaya asfiksia juga mengancam bayi yang kelahiran kepalanya lebih dari 8 menit setelah umbilicus dilahirkan. Pada ibu, persalinan dengan letak sungsang beresiko meningkatkan perdarahan dan trauma jalan lahir.
Penanganan pada persalinan dengan letak bokong harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan sesuai dengan protap yang berlaku. Bidan sebagai tenaga kesehatan utama dalam persalinan harus dapat melakukan asuhan pada ibu bersalin dengan metode bracht.

A.     Pengertian
Letak bayi dengan presentasi bokong (sungsang) dimana bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri sedangkan bokong merupakan bagian terbawah (didaerah pintu atas panggul/simfisis).

B.     Tipe-tipe presentase bokong
1.      Bokong murni (Frank Breech) : sendi panggul janin fleksi maksimal, sendi lutut janin ekstensi maksimal.
2.      Bokong sempurna (Complete Breech) : sendi panggul dan sendi lutut fleksi, tetapi kaki janin sejajar dengan bokong.
3.      Letak bokong kaki (Incomplete breech presentation) : salah satu atau keduan sendi panggul janin ekstensi sedangkan sendi lutut bisa fleksi atau ekstensi
C.     Diagnosa
Pergerakan anak teraba oleh si Ibu dibagian perut bawah, dibawah pusat dan Ibu sering merasa benda keras (kepala) mendesak tulang iga.
Pada palpasi akan teraba bagian keras, bundar dan melenting pada fundus uteri. Punggung anak dapat diraba pada salah satu sisi perut dan bagian-bagian kecil pada pihak yang berlawanan. Diatas simfisis, teraba bagian yang kurang bundar dan lunak.
Bunyi jantung terdengar pada punggung anak setinggi pusat. Jika pembuka sudah besar, pada pemeriksaan dalam, dapat teraba tiga tonjolan tulang, yaitu kedua tubera ossis ischii dan os sacrum, sedangkan os sacrum dapat dikenal sebagai tulang yang meruncing dengan deretan prosesus spinosus di tengah-tengah tulang tersebut.
Antara tiga tonjolan tulang tadi dapat di raba anus dan genitalia anak, tetapi jenis kelamin anak hanya dapat ditentukan jika edema tidak terlalu besar.
Bokong harus dibedakan dari muka karena pada letak muka jika caput succedaneum besar, muka dapat disangka bokong karena tulang pipi dapat menyurupai tubera ossis ischii, dagu menyerupai ujung os sacrum, sedangkan mulut disangka anus. Yang menentukan ialah bentuk os sacrum yang mempunyai deretan prosesus spinosus yang disebut krista sakralis media.

D.    Penyebab persentasi bokong
1.      Prematuritas karena bentuk rahim relative kurang lonjong, air ketuban masih banyak dan kepala anak relative besar.
2.      Hidramnion karena anak mudah bergerak.
3.      Placenta previa karena menghalangi turunnya kepala kedalam pintu atas panggul.
4.      Bentuk rahim yang abnormal seperti uterus bicornis.
5.      Panggul sempit.
6.      Kelainan bentuk kepala yaitu : Hidrosefalus dan anensefalus karena kepala kurang sesuai dengan bentuk pintu atas panggul.
E.     Menejemen persentasi bokong
1.      Evaluasi kemungkinan terjadi versi luar spontan.
2.      Knee chest position.
3.      Jika sampai usia 36 minggu presentasi bokong pertimbangkan versi luar.
4.      Persalinan vagina jika TBC kurang dari 3500 gr
5.      Seksio sesaria jika TBC lebih dari 3500 gr.

F.      Mekanisme Persalinan Spontan
Garis pangkal paha masuk serong kedalam pintu atas panggul. Pantat depan memutar kedepan setelah mengalami rintangan dari otot-otot dasar panggul. Dengan demikian dapat terjadi lateru fleksi badan untuk menyesuikan diri dengan lengkungan panggul. Pantat depan tampak lebih dahulu pada vulva dan dengan trokanter depan sebagai hipomoklion dan latero fleksi dari badan lahirlah pantan belakang pada pinggir depan perineum disusul dengan kelahiran pantat depan.
Setelah bokong lahir, terjadi putaran paksi luar agar punggung berputar sedikit kedepan sehingga bahu dapat masuk pintu atas panggul dalam ukuran serong dari pintu atas panggul. Setelah bahu turun, terjadilah putaran paksi dari bahu sampai ukuran bisakromial dalam ukuran muka belakang dari pintu bawah panggul. Oleh karena itu, punggung berputar lagi kesamping. Pada saat bahu akan lahir, kepala dalam keadaan fleksi masuk pintu atas panggul dalam ukurang melitang pintu atas panggul. Kepala ini mengadakan putaran paksi sedimikian rupa hingga kuduk terdapat dibawah simfisis dan dagu sebelah belakang. Berturut-turut lahir pada perineum seperti : dagu, mulut, hidung, dahi, dan belakang kepala.

G.    Prognosis
Bagi ibu pada presentasi bokong tak banyak berbeda dengan prognosis pada letak kepala, mungkin rupture perineum lebih sering terjadi. Sebaliknya, prognosis bagi anak dengan persentasi bokong lebih buruk terutama jika anaknya besar dan Ibunya seorang primigravida.
Kematian anak kurang lebih 14%. Jika kematian prematuritas dikurangi, kematian anak dengan letak sungsang tetap tiga kali lebih besar daripada kematian anak persentasi kepala.
Penyebab kematian anak pada letak sungsang :
1.      Setelah pusat lahir,kepala anak mulai masuk ke dalam rongga panggung sehingga tali pusat tertekan antara kepala dan rongga panggul. Diduga bahwa kepala harus lahir dalam 8 menit, sesudah tali pusat lahir supaya anak dapat lahir dengan selamat.
2.      Pada ltak sungsang dapat terjadi perdarahan otak karena kepala dilahirkan dengan cepat.
3.      Dapat terjadi kerusakan tulang belakang karena taikan badan anak.
4.      Pada persentasi bokong lebih sering terjadi tali pusat menumbung karena bagian depan anak kurang baik menutup bagian bawah rahim.
H.    Terapi
Yang paling penting ialah usaha untuk memperbaiki letak anak dalam kehamilan sebelum persalina terjadi dengan melakukan versi luar. Hendaknya versi luar sudah di coba pada bulan ke 7. Versi luar masih dapat diusahakan pada penderita inpartu dengan syarat sebagai berikut :
1.      Pembukaan kurang dari 3-4 cm.
2.      Ketuban masih utuh
3.      Bokong anak masih dapat dibebaskan
Versi luar tidak boleh dipaksakan karena factor-faktor seperti kelainan bentuk rahim atau tali pusat yang pendek. Jika dipaksakan, dapat terjadi kerusakan pada anak atau solusio placenta. Versi luar juga sering kali gagal bila placenta terletak di depan.
Persiapan teknik versi luar, yaitu :
1.      Kandung kencing harus kosong dulu
2.      Pasien di tidurkan terlentang
3.      Bunyi jantung anak di periksa dahulu (jika BJA buruk versi di batalkan).
4.      Kaki di bengkokkan pada lutut dan pangkal paha supaya dinding perut kendur.

Setelah versi luar berhasil, bunyi jantung anak di periksa lagi dan jika bunyi jantung anak buruk anak diputar lagi ke letak semula.
Kontra indikasi untuk versi luar yaitu :
1.      Tekanan darah yang tinggi karena mudah terjadi solusio placenta.
2.      Jika ada luka parut pada dinding rahim, seperti bekas seksio sesarea atau luka enukleasi mioma.
3.      Pada panggul sempit absolute.
4.      Pada kehamilan ganda.
5.      Pada hidramnion karena sukar dilakukan dan mudah berputar kembali.
6.      Pada hidrosevalus.
7.      Pada perdarahana antepartum karena mungkin menimbulkan perdarahan baru.
8.      Bunyi jantung anak yang buruk.
I.       Komplikasi yang mungkin timbul pada persalinan persentasi bokong
1.      Prolaps tali pusat
2.      Terperangkapnya kepala janin
3.      Kerusakan saraf permanen
4.      Trauma otak dan tulang tengkorak
5.      Trauma pleksus brachialis

J.      Faktor yang di hubungkan dengan presentasi bokong.
1.      Prematuritas
2.      Polihidramnion
3.      Oligohidramnion
4.      Janin besar
5.      Placenta previa
6.      Kelainan congenital janin
7.      Panggul sempit
8.      Kelainan uterus
9.      Mioma uteri
10.  Tumor pelvis yang mendesak rahim.